Kajian Film Dumbo 2019

Kajian Film Dumbo 2019
Film Dumbo salah satu dari banyak film remake Disney yang dibikin dalam versus live action tahun ini. Dilatih oleh Klub Burton, sutradara yang kerap mentransmisikan film dengan atmosfer mistik dan magic. Dapat dikatakan film ini udah menarik, walau Anda menyaksikan gambarnya. Dumbo yaitu bayi gajah dengan telinga lebar. Kemunculannya tidak diterima oleh kumpulan sirkus, hingga semua berganti di saat ada dua anak manusia yang menolongnya memercayakan. Pergesekan belum selesai, Dumbo dipisah oleh ibunya. Apa mereka kumpul bersama Dumbo dan ibunya?
Kajian Film Dumbo 2019
Kegugupan di antara fantasi serta fakta
Sangatlah diharap kalau sutradara yang memprakarsai rangkaian remake tindakan langsung Disney akan memberinya yang terbaik. Remake Club Burton buat Alice in Wonderland (2010) memberi perintah Disney perihal perkiraan Box Office perihal remake film kartun favoritnya. Ya, itu dapat disaksikan dari vs kartun langsung Disney tahun ini. Sewaktu diawasi dari ikhtisar, film ini kelihatannya pengin menjaga rancangan penting versus animasi Dumbo (1941). Burton udah bikin histori keluarga baru. Sayang, Burton kebingungan memperlihatkan peristiwa fantasi yang berkaitan dengan pemirsa waktu ini. Teks Ehren Kruger kelihatannya malu buat memaksain status penjahat dan pahlawan pada manusia.
Dumbo bukan film remake yang bagus, namun bukan berarti kalau itu tak patut dilihat. Problemnya yakni jika ada banyak bagian yang bakal memberinya Anda pengalaman Anda di saat mereka memandang, maka dari itu mereka malas untuk bangun. Satu diantara variabelnya, dari rancangan produksi yang mewah dan elok. Memanglah betul film ini kurang terkesan. Tapi, film ini sukses besar. Ia nyaris sukses menarik rasa ingin ketahui pemirsa dengan pertanyaan "Bagaimana film live action Dumbo?" Ada rasa ingin mengetahui buat fans lama serta hal kenangan, digabungkan dengan bukti kalau beberapa orang yang belum pernah melihat film aslinya pula ingin mengetahui kepribadian mereka. Terkecuali itu, sebab Dumbo udah hidup dalam budaya pop waktu ini.
Kepribadian dibuat serta kebuang
Dumbo dengan telinga besar dan muka polos bikin seorang sepakat jika gajah itu menggemaskan. Mestinya, Dumbo serta rekanan sirkus yang lain jadi bintang di film ini, sama seperti yang disketsakan oleh judulnya. Akan tetapi, Dumbo cuma dipakai jadi artis aktif, bukan menjadi pemain utama. Pada akhirnya, Dumbo seperti gajah yang tak punyai personalitas, khalayak didatangkan dengan karakter manusia. Burton nampaknya terjerat pada ketulusan Colin Farrell sebagai Holt Farrier, seorang kesatria, prajurit Perang Dunia II, dan perawatan ke-2  anaknya. Selanjutnya Danny DeVito menjadi Medici, pemilik sirkus yang dilepaskan pada dua emosi: kebingungan dan meledak.
Akting Keaton sebagai Vandevere selaku penjahat dan pengecut. Eva Green jadi Colette, seorang artis Prancis dengan aura yang membahagiakan kebuang buang waktu. Lantas, pemain sirkus yang lain Medici nyaris tidak miliki watak. Bahkan juga, bila Burton betul-betul ingin mencolok dari manusia dalam film Dumbo, kehadirannya dibutuhkan, seperti The Greatest Showman (2017). Dapat saja, Burton memanfaatkan sifat manusia untuk memperkokoh peristiwanya. Tak ada hati terobsesi dengan Dumbo. Ya, Burton cuma mesti masuk ke here dunia pakar bedah-ekspresionis sirkus dalam film Dumbo asli.
Visual Gelap, tetapi Manis
Waktu 1/2 jam pertama, Burton nampaknya mengenalkan sifat secara automatic dan mengendalikan fragmen lama dengan palet pucat dari dunia lain. Kejadian yang berdasar tahun 1919 di sirkus temurun Max Medici, nuansa sekolah kuno lewat kemeja, benda, serta warna, menarik dengan tulus. Gambar magic berikan hati yang mengagumkan. Tetapi itu tidak tahan lama, gambar gelap mulai tampil waktu sirkus dibawa ke New York. Di realisme dunia sirkus, film Dumbo bisa membikin dunia yang tidak tercipta.
Dumbo membuat kita jadi lagi anak kecil
Film Dumbo ialah barisan wajib buat terima film perbuatan langsung Disney berikutnya. Saat ini ialah waktunya buat Disney buat mengembalikan kenangan saat kecilnya lewat film remake-nya. Tergolong Dumbo, biarpun film animasi yang terkesan, versus live action ini sudah kembalikan daya ingat kita mengenai zaman kanak-kanak buat lihat gajah terbang. Dumbo ialah film perihal sirkus yang dibuat oleh Disney yang membenci sirkus dan Disney. Walau ini membahagiakan, namun nampaknya berbohong dan bias. Ya, kadang ada sejumlah hal yang diletakkan di sejumlah tempat tersendiri, seperti Dumbo di versus animasi. Lepas dari topik masukan Disney, film ini terus setia pada pesan memungut orang yang lain berlainan dari kita.
Dumbo sukses terbang ke pucuk
Langsung di minggu awal, Dumbo sukses naiki tangga rumah box office. Film yang hebat pada perbuatan kenangan Disney mendatangkan / memperlihatkan tontonan magic yang paling melipur. Sepanjang tiga minggu berturutan, nilai Box Office ditinggali oleh beragam film. Selesai melaunching Kapten Marvel pekan kemarin, sekarang gantian Dumbo jadi tempat pertama di box office. Dengan penghasilan lebih kurang US $ 45 juta, film karya Klub Burton ini ada pada pucuk box office. Awalannya, film tindakan langsung ini didambakan mendatangkan lebih dari $ 60 juta di minggu pertama. Namun kayaknya kita serta Kapten Marvel tetap bisa perhatikan publik. Di pasar internasional, Dumbo sukses peroleh 71 juta dolar AS. Tidak sekedar titik pucuk Amerika Serikat, film Disney ini memenangi gelar di box office di Perancis, Italia, Spanyol, Rusia, Inggris, Argentina, Brasil serta Meksiko. China jadi kolaborator paling besar dengan 10,tujuh juta dolar AS.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Comments on “Kajian Film Dumbo 2019”

Leave a Reply

Gravatar